Guys.. jamur tuh gak selalu berhubungan sama yang jorok atau yg jijik gitu lho.. Jamur juga bisa dimanfaatkan untuk bahan pangan yg lezat.. Nih
gue kasih tau...
Berbagai Macam Jenis
Jamur Yang Bisa Dikonsumsi
Di berbagai belahan dunia terdapat berbagai macam jenis
jamur/cendawan yang bisa dikonsumsi dan setiap jenis jamur tersebut memiliki
kelebihan dan karakter masing masing.
Mulai dari jenis jamur berkhasiat sebagai obat maupun sebagai bahan makanan
sehari hari. Di Indonesia sendiri ada beberapa jamur yang telah dapat
dibudidayakan oleh petani jamur sejak beberapa tahun yang lalu dan mulai
digemari untuk dikonsumsi.
Jamur Tiram
Nama Latin : Pleorotus ostreatus.
Genus : Pleorotus.
Penjelasan : Jamur tiram terbagi menjadi 2 jenis yaitu: Jamur Tiram Florida dan
Jamur Tiram Ostern. Dari kedua jenis tersebut dapat dibedakan dari bentuk
fisiknya.
Kelebihan Jenis Ostern : Jamur tiram
ostern mempunyai ciri fisik lebih tebal, kesat, kandungan air yang sedikit,lebih
tahan lama.
Kekurangan : Kontinuitas panen lebih rendah dibandingkan jenis florida, Bobot
lebih ringan karena kandungan air tidak banyak.
Kelebihan Jenis Florida : Warna lebih putih, kontinuitas panen lebih tinggi,
bobot lebih berat sehingga menguntungkan petani dan penjual.
Kekurangan : Kandungan air lebih tinggi sehingga tidak begitu tahan dalam
kemasan plastik.
Jamur Kuping
Kerajaan: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Auriculariales
Famili: Auriculariaceae
Genus : Auricularia
Jamur
kuping mempunyai bentuk fisik tubuh buah yang tipis, kenyal, tetapi jika telah
dikeringkan maka bentuknya akan berubah menjadi keras.
Jamur kuping di habitat aslinya adalah jamur yang tumbuh berderet atau
bergerombol pada batang pohon yang telah lapuk.Dengan makin meningkatnya
permintaan jamur kuping maka sebagian orang mulai membudidayakan jamur ini
tidak lagi pada media kayu lapuk, melainkan di baglog atau media tanam buatan
atau baglog sehingga jamur kuping bisa berbuah sepanjang musim.
== Manfaat ==
Jamur kuping memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya untuk mengurangi
penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka bakar. Bila jamur
kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkannya memiliki khasiat sebagai
penangkal (menonaktifkan) zat-zat racun yang terbawa dalam makanan, baik dalam
bentuk racun nabati, racun residu pestisida, maupun racun berbentuk logam
berat. Kandungan senyawa yang terdapat dalam lendir jamur kuping juga efektif
untuk menghambat pertumbuhan karsinoma dan sarkoma (sel kanker) hingga 80-90%
serta berfungsi sebagai zat anti koagulan (mencegah dan menghambat proses
penggumpalan darah). Manfaat lain dari jamur kuping dalam kesehatan ialah untuk
mengatasi penyakit darah tinggi (hipertensi), pengerasan pembuluh darah akibat
penggumpalan darah, kekurangan darah (anemia), mengobati penyakit wasir
(ambeien), dan memperlancar proses buang air besar.
Sumber: Wikipedia
Jamur Shitake
Kerajaan: Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili: Marasmiaceae
Genus : Lentinula
Nama Binomial : Lentinula edodes
Jamur
shiitake tumbuh di permukaan batang kayu yang melapuk dari pohon
''[[Castanopsis cuspidata]]'', ''[[Castanea crenata]]'' ([[kastanye]]), dan
sejenis pohon ek ''[[Quercus acutissima]]''. Batang dari tubuh buah sering
melengkung, karena shiitake tumbuh ke atas dari permukaan batang kayu yang
diberdirikan. Payung terbuka lebar, berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus
di bagian atas permukaan payung, sedangkan bagian bawah payung berwarna putih.
Jamur beracun spesies ''Omphalotus guepiniformis''
terlihat agak mirip dengan jamur shiitake sehingga banyak orang yang tertipu
dan keracunan.
Penggunaan dalam masakan
Jamur shiitake segar atau dalam
bentuk kering sering digunakan dalam berbagai masakan di banyak negara.
Shiitake segar biasanya dimakan sebelum payung bagian bawah berubah warna.
Batang shiitake agak keras dan umumnya tidak digunakan dalam masakan.
Sebagian orang lebih menyukai shiitake kering
dibandingkan shiitake segar karena
shiitake kering mempunyai aroma yang lebih harum (keras). Shiitake kering
diproses dengan cara menjemur di bawah sinar matahari dan perlu direndam di
dalam air sebelum dimasak. Kaldu dasar masakan Jepang yang disebut [[dashi]]
didapat dari merendam shiitake kering di dalam air.
Di Jepang, shiitake merupakan isi
[[sup miso]], digoreng sebagai [[tempura]], campuran [[chawanmushi]], [[udon]]
dan berbagai jenis masakan lain. Shiitake juga digoreng hingga garing dan dijual
sebagai keripik shiitake.
Rusia juga memproduksi shiitake dalam
jumlah banyak dan dijual sebagai acar dalam kemasan botol.
Sumber : Wikipedia
Jamur
Kancing/Champignon
Kerajaan: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Upakelas: Homobasidiomycetidae
Ordo : Agaricales
Famili: Agaricaceae
Genus : Agaricus
Spesies: Agaricus bisporus
Jamur kancing
(Agaricus bisporus), jamur kompos atau champignon adalah jamur pangan yang
berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau
coklat muda. Jamur kancing merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan di
dunia.
Dalam bahasa Inggris disebut sebagai
table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di
Perancis disebut sebagai champignon de Paris, tapi penutur bahasa Inggris
sering menyebutnya sebagai champignon yang dalam bahasa Perancis mencakup segala
jenis fungi, termasuk jamur pangan, jamur beracun, dan jamur penyebab infeksi.
Jamur kancing dipanen sewaktu masih
berdiameter 2-4 cm. Tubuh buah dewasa dengan payung yang sudah mekar mempunyai
diameter sampai 20 cm
Manfaat
Jamur kancing dijual dalam bentuk
segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti
omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik,
sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti
"daging".
Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral,
seperti vitamin B dan potasium. Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur
ukuran sedang sama dengan 20 kalori.
Jamur kancing dimasak utuh atau
dipotong-potong lebih dulu. Jamur kancing cepat berubah warna menjadi
kecoklatan dan hilang aromanya setelah dipotong dan dibiarkan di udara terbuka.
Jamur kancing segar sebaiknya cepat dimasak selagi masih belum berubah warna.
Sumber : Wikipedia
Jamur Merang
Kerajaan: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Upakelas: Homobasidiomycetidae
Ordo : Agaricales
Famili: Agaricaceae
Genus : Agaricus
Spesies: Agaricus bisporus
Jamur merang (Volvariella volvacea,
sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata
virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur
pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim
tropis atau subtropis. Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa cǎogū (Hanzi:草菇).
Tubuh buah yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi
selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa, tudung berkembang seperti cawan
berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna coklat muda.
Jamur merang yang dijual untuk keperluan konsumsi adalah tubuh buah yang masih
muda yang tudungnya belum berkembang.
Jamur merang dibudidayakan di dalam
bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini
memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut penelitian, limbah
kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik
bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu
bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum
pada 35 °C.
Manfaat
Budidaya jamur ini tidak sulit.
Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih
kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa
dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.
Jamur merang mempunyai rasa enak,
gurih, dan tidak mudah berubah wujudnya jika dimasak, sehingga digunakan untuk
berbagai macam masakan, seperti mi ayam jamur, tumis jamur, pepes jamur, sup
dan capcay.
Sentra produksi jamur merang di
Indonesia terdapat di Dataran Tinggi Dieng. Di negara-negara Asia yang
membudidayakannya, jamur merang dijual dalam bentuk segar. Di daerah beriklim
sejuk hanya tersedia jamur merang kalengan.
Kandungan protein jamur cukup
tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini
akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain
itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan
223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.
Sumber : Wikipedia